Menyikapi Bencana
اَلْحَمْدُ
للهِ الّذِىْ اَكْرَمَ مَنِ اتَّقَى بِمَحَبَّتِهِ, وَاَوْعَدَ مَنْ خَالَفَهُ
بِغَضَبِهِ وَعَذَابِهِ, اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ
شَرِيْكَ لَهُ وَاَنَّ سَيْدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَرْسَلَهُ بِالْهُدَى
وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلى الدِّيْنِ كُلِّهِ. اللّهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيْدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ وَخَيْرِ خَلْقِهِ,
وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِى سَبِيْلِهِ. اما بعد :
فَيَااَيُّهَاالنَّاسُ اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ
وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
Hadirin sidang Jum’at yang
dimuliakan Allah!
Pada kesempatan
yang berbahagia ini, saya mengajak kaum muslimin, khususnya diri saya pribadi
untuk menambah ketaqwaan kita kepada Allah Subhannahu wa Ta’ala taqwa dalam arti melaksanakan segala perintah
dan menjauhi segala laranganNya.
Ma’asyiralmuslimin
Rahimakumullah
Dunia kembali
tersentak oleh bencana besar berskala dunia, gempa bumi dan tsunami berkekuatan
dahsyat, yang satu minggu lalu menimpa pesisir pantai Jepang, berkekuatan 9,0
skala Rihcter. Bencana ini tidak hanya meninggalkan prahara dengan ribuan
korban dan kerusakan berbagai fasilitas hidup, ancaman yang tak kalah
dahsyatnya hadir di depan mata yaitu efek radiasi nuklir dari rusaknya reaktor
nuklir PLTN di Fukushima akibat gempa.. Nuklir menjadi ancaman yang paling
menakutkan pada masa perkembangan tekhnologi modern saat ini.
Bencana
Jepang ini juga kembali mengingatkan kita akan bencana-bencana besara
sebelumnya yang pernah mengguncang berbagai belahan dunia, termasuk negeri kita
Indonesia, gempa-tsunami, gunung meletus, longsor, banjir bandang yang pernah
menimpa berbagai daerah negeri ini telah membuat ciut-cemas jantung kita,
mengguncang titik terakhir pertahanan iman manusia, betapa kematian begitu
dekat mengintai. Bencana datang tak pernah bisa diprediksi, datang tak terduga,
kapan dan di mana saja ia mau, ancaman kematian semakin nyata, dan kita tinggal
menunggu giliran saja.
Dan Allah memang telah menegaskan akan
misteriusnya kematian
…………… وَمَاتَدْرِي
نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Dan
tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. 31:34)
Ma’asyiralmuslimin Rahimakumullah
Dan
bencana yang menimpa hanya sebab dari pastinya datangnya kematian itu
sendiri.Masalahnya sekarang, bagaimana kita mensikapi akan segala
musibah/bencana yang pernah datang dan yang akan datang.
Dalam perspektif islam, sebuah bencana
dapat dilihat ke dalam 3 kategori.
Pertama,
bencana sebagai ujian bagi orang-orang beriman,
kedua,
bencana sebagai teguran, dan
ketiga,
bencana sebagai adzab terhadap orang-orang kafir atau orang yang ingkar
terhadap
kebenaran.
Yang
pertama,
halnya musibah/bencana sebagai ujian adalah merupakan sunatullah, ia datang untuk menguji keimanan seseorang. Dan tidak akan luput
seseorang dari yang namanya ujian, dalam bentuk apapun ujian tersebut, apakah
ia tetap teguh dengan keimanannya atau malah kufur terhadap segala ketentuan
Allah. Dalam surat Al-Ankabut dapat kita baca tentang hal ini:
أَحَسِبَ
النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا ءَامَنَّا وَهُمْ لاَيُفْتَنُونَ. وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ
اللهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ
Apakah
manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:"Kami telah
beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah
menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui
orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.
(QS. 29:3)
Begitu juga Firman
Alloh ;
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ
بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ اْلأَمْوَالِ وَاْلأَنفُسِ
وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
Dan
sungguh akan Kami berikan cobaan kepadam, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang sabar, (QS.al baqoroh :155)
Yang kedua, bencana dipandang
sebagai teguran. Hal ini bertujuan untuk mengingatkan orang-orang yang beriman
agar ia kembali atau bertaubat dari segala kelalainnya atau dosa-dosanya
وَمَآأَصَابَكُم
مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُوا عَن كَثِيرٍ
Dan apa saja
musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu
sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (QS.
42:30)
Yang ketiga, dan yang
tidak kita harapkan, adalah datangnya bencana sebagai adzab atau siksa Allah
Swt. Azab diturunkan Allah SWT kepada
kaum yang nyata membangkang dan betul-betul tidak mau menerima Ajaran Allah dan
para Nabinya. Dalam hal ini Allah betul-betul Maha Kuasa untuk menghancurkan
suatu negeri tanpa sisa, seperti yang diceritakan dalam Al-Qur’an yaitu
kisah-kisah kaum Nabi Nuh, kaum Nabi Luth, Penduduk Madyan atau kaum Nabi
Syuaib. Yang diturunkan banjir dasyat, gempa dasyat, petir, dan hujan batu api.
Mereka semua dibinasakan (kecuali sedikit orang yang mengikuti petunjuk Rasul
Allah).
Hadirin sidang Jum’at yang dimuliakan Allah!
Dapat kita
baca dalam banyak ayat dalam al-Qur’an tentang bencana yang merupakan adzab
dari Allah ini, diantaranya adalah : Surta al-Ankabut; 40
فَكُلاًّ
أَخَذْنَا بِذَنبِهِ فَمِنْهُم مَّنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُم
مَّنْ أَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ وَمِنْهُم مَّنْ خَسَفْنَا بِهِ اْلأَرْضَ وَمِنْهُم
مَّنْ أَغْرَقْنَا وَمَاكَانَ اللهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَكِن كَانُوا أَنفُسَهُمْ
يَظْلِمُونَ
Maka
masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka diantara mereka
ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan diantara mereka ada
yang ditimpa suara keras yang menguntur, dan diantara mereka ada yang Kami
benamkan ke dalam bumi, dan diantara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah
sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang
menganiaya diri mereka sendiri. (QS. 29:40)
Hadirin Jamaah sholat Jumat yang berbahagia
Begitu
banyak ayat dalam al-qur’an yang menjelaskan masalah ini. Semoga kita tidak
termasuk yang mendapat adzab Allah karena pembangkangan, tidak melaksanakan
perintah Alloh ataupun ajaran yang di bawa Rasul-rasulNya. Jadi kesimpulannya
seandainya musibah ini adalah ujian, semoga kita bisa menerimanya dengan penuh
keimanan dan kesabaran. Kalaupun itu sebuah
teguran,
semoga kita cepat menyadarinya dan kembali hidup dalam tuntunan yang telah
digariskan Allah Swt.yaitu jalan yang penuh kebenaran.
بَارَكَ
اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا
فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ
وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ.
Khutbah II
اَلْحَمْدُ
للهِ الَّذِى اَمَرَنَا بِالاتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ
الْمَتِيْنَ. اَشْهَدُ اَنْ لاَّ اِلهَ اِلاَّ للهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
اِيَّاهُ نَعْبُدُ وَاِيَّاهُ نَسْتَعِيْنَ, وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمّدً عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِّلْعَالَمِيْنَ. اَلّلهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ وَبَارِكْ علَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِهِ وَاَصْحَابِهِ
اَجْمَعِيْنَ. اَمَّا بَعْدُ :
فَيَا عِبَادَالله اِتَّقُ اللهَ تَعَالَى رَبَّ
الْعَالمَيْنَ. وَسَارِعُوْ اِلى مَغْفِرَةِ اللهِ الْكَرِيْمِ. وَاعْلَمُوْا
اَنَّ اللهَ سُبْحَانَهُ وَتَعَلَى بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى
بِمَلاَئِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ فَقَالَى فِى كِتَابِهِ الْعَزِيْز.
اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتِهِ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِى يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ
اَمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَلّلهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
اَلاْحْيَاءِ مِنْهُمُ اْلاَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُّجِيْبُ
الدَّعْوَاتِ رَبَّنَا اتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِ حَسَنَهً
وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ. عِبَادَالله, اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانَ
وَاِيْتَائِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَخْشَاءِ وَالْمُنْكَرْ وَالْبَغْي
يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ
يَذْكُرْكُمْ وَاسْئَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُاللهَ اَكْبَرَ
وَاللهُ يَعْلَمُ مَا يَصْنَعُوْنَ اَقِيْمُوا الصَّلوةَ
No comments:
Post a Comment