Sunday, July 13, 2014

KHUTBAH JUMAT 7 SIFAT Yg HARUS DIMILIKI SEORANG PEMIMPIN

7 SIFAT YANG HARUS DIMILIKI SEORANG PEMIMPIN
الحمد لله الذي أرسل رسوله بالهدى ودين الحق ليظهره على الدين كله ولو كره المشركون. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله ، اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى أله وأصحابه أجمعين، أما بعد
فياعباد الله أوصيكم وإياي بتقوى الله فقد فاز المتقون. قال الله تعالى في القرأن العظيم: {وَجَعَلْنَاهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا وَأَوْحَيْنَا إِلَيْهِمْ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ وَإِقَامَ الصَّلَاةِ وَإِيتَاء الزَّكَاةِ وَكَانُوا لَنَا عَابِدِينَ (الأنبياء: 73)
Ma’asyiral muslimin sidang jum’at Rahimakumullahu,
Marilah kita bersama-sama meningkatkan ketaqwaan kepada Alloh swt. Karena sikap tersebut merupakan ciri seorang muslim yang beriman.
Setiap orang dalam kehidupan yang fana ini, mempunyai fungsi kepemimpinan, menjadi pemimpin di lingkungannya masing-masing. Pada kesempatan ini, ingin kita uraikan akhlak daripada kepemimpinan yang diperlukan, yang dituangkan oleh khalifah pertama Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiallahu ‘Anhu, tatkala beliau dilantik menjadi kepala pemerintahan setelah Rasulullah wafat. Isi pidatonya  sebagai berikut:
Amma ba’du, saudaraku sekalian.., sesungguhnya aku telah terpilih sebagai pimpinan atas kalian, dan bukanlah aku yang terbaik diantara kalian, maka jika aku berbuat kebaikan bantulah aku. Dan jika aku bertindak keliru maka luruskanlah aku. Kejujuran adalah amanah, sementara dusta adalah suatu pengkhianatan. Orang yang lemah di antara kalian sesungguhnya kuat di sisiku, hingga aku dapat mengembalikan haknya kepadanya Insya Allah. Sebaliknya siapa yang kuat di antara kalian, maka dialah yang lemah di sisiku, hingga aku akan mengambil darinya hak milik orang lain yang diambilnya. Tidaklah suatu kaum meninggalkan jihad di jalan Allah, kecuali Allah akan timpakan kepada mereka suatu kehinaan, dan tidaklah suatu kekejian menyebar di tengah suatu kaum, kecuali adzab Allah akan ditimpakan kepada seluruh kaum tersebut. Patuhilah aku selama aku mematuhi Allah dan RasulNya. Tetapi jika aku tidak mematuhi keduanya, maka tiada kewajiban taat atas kalian terhadapku. Sekarang berdirilah kalian untuk melaksanakan shalat semoga Allah merahmati kalian… (Ibnu Hisyam, as-Sirah an-Nabawiyah 4/413-414, tahqiq Hamma Sa’id dan Muhammad Abu Suailik)
Dari pidato kenegaraaan khalifah yang pertama itu, dapat disimpulkan ada 7 macam akhlak kepemimpinan yang perlu dipegang oleh setiap calon pemimpin. Dan juga bertanggung jawab,atas kepemimpinanya baik di lingkungan,  masyarakat, maupun  Negara.
Marilah kita uraikan tujuh akhlak atau sifat tersebut .
1.       Sifat Rendah Hati.
Banyak para pemimpin yang mulanya dekat dengan rakyat, turun ke bawah, integrasi kepada kaum yang lemah, tapi begitu mempunyai kedudukan, Sifat sombong, congkak, tinggi hati sudah mulai nampak. Pada dasarnya sifat rendah hati bukanlah merendahkan kedudukan seorang pemimpin, malah sebaliknya akan mengangkat derajat dan martabatnya dalam pandangan masyarakat dan orang banyak.
2.       Mengharapkan Dukungan dan Bersifat Terbuka untuk Dikritik.
Setiap pemimpin memerlukan dukungan dan bantuan rakyat banyak. Bagaimanapun kemampuannya,           ia tak akan bisa melaksanakan tugas-tugasnya, tanpa bantuan  orang banyak. Jika orang banyak          tersebut bersifat apatis / tak mau tahu, masa bodoh terhadap segala anjuran dan tindakannya, maka hal     yang demikian, merupakan tantangan yang berat. Oleh sebab itulah, seorang pemimpin harus terbuka      untuk menerima kritik, asal saja, sifat kritik itu sehat dan membangun.
3.       Sifat Jujur dan Memegang Amanah.
Sifat amanah yaitu dipercaya. Dan memelihara kepercayaan orang banyak, adalah salah satu sifat kepemimpinan Islam yang penting. Islam mewajibkan kepada setiap muslim dan muslimah untuk menjaga    dan memelihara amanah.
Memelihara amanah merupakan urat nadi antar hubungan. Apabila amanah itu rusak, maka terurailah     segala ikatan, hubungan, putuslah tali temali tujuan yang baik,. Dalam pengertian memelihara amanah     adalah menyerahkan sesuatu urusan atau tanggungjawab kepada orang-orang yang mampu dan cakap,    serta memenuhi persyaratan.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu dia berkata, “Rasulullah S,A,W bersabda:
إِذَا ضُيِّعَتِ اْلأَمَانَةُ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ. قَالَ: كَيْفَ إِضَاعَتُهَا يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: إِذَا أُسْنِدَ اْلأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ.

“Jika amanah telah disia-siakan, maka tunggulah hari Kiamat.” Dia (Abu Hurairah) bertanya: ‘Wahai Rasulullah, bagaimanakah menyia-nyiakan amanah itu?’ Beliau menjawab: ‘Jika satu urusan diserahkan kepada bukan ahlinya, maka tunggulah hari Kiamat!.” (Shahiih al-Bukhari, kitab ar-Riqaaq, bab Raf’ul Amaanah (XI/333, dalam al-Fat-hul).
4.       Berlaku Adil.
Adil ialah menimbang dan memperlakukan sesuatu dengan cara yang sama dan serupa, tidak pincang dan berat sebelah. Islam meletakkan soal menegakkan keadilan dan menjauhi kezhaliman sebagai satu sikap hidup yang esensial. Keadilan haruslah diterapkan, dalam segala bidang kehidupan tanpa memandang orangnya, bahkan juga harus berlaku adil terhadap dirinya sendiri.
5.       Komitmen dalam Perjuangan.
Seorang pemimpin haruslah bersikap konsisten dalam perjuangan. Yaitu terus menerus dan lestari dalam berjuang, pada satu waktu semangat tak kunjung padam dan tak kenal menyerah. Dalam suatu perjuangan menegakkan cita-cita dan kebenaran, pasti akan berjumpa dengan halangan dan tantangan. Halangan tersebut haruslah diatasi, jangan hanya dielakkan, terlebih mundur dan meninggalkan medan perjuangan, hilang tak tentu rimbanya.
6.       Ditaati dan Bersikap Proporsional.
Seorang pemimpin haruslah mengabdikan dirinya kepada misi yang dipercayakan di atas pundaknya. Ia harus mempunyai wibawa terhadap umat yang dipimpinnya. Seorang pemimpin harus bersedia dan siap mundur apabila ia melakukan penyelewengan. Jangan terus menerus mempertahankan kedudukannya.
7.       Berbakti dan Mengabdi kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Kepemimpinan bersifat manusiawi, mempunyai kekurangan-kekurangan disamping juga mempunyai kelebihan-kelebihan, yang menentukan pada tingkat terakhir yaitu petunjuk ilahi dan garis-garis yang telah ditetapkan. Oleh sebab itu, seorang pemimpin harus senantiasa menghubungkan dirinya kepada Allah, berbakti kepada-Nya, melaksanakan segala sesuatu yang diridhai-Nya dan menjauhi segala hal yang dimurkai-Nya. Hasil dari sikap berbakti kepada Allah, akan menempa setiap orang, terlebih pemimpin agar mempunyai sikap keseimbangan dan istiqamah dalam setiap situasi dan kondisi.
Demikianlah 7 macam sifat kepemimpinan islam yang dapat dipetik dari khutbah khalifah pertama, dan terutama sekali ditujukan kepada yang akan memegang pimpinan dan juga sedang memegang pimpinan.
بارك الله لي ولكم فى القرأن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم، أقول قولي هذا وأستغفرالله العظيم لي ولكم ، ولوالديّ ولوالديكم ولسائر المسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات، فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم
Khutbah ke 2
الحمد لله رب العالمين وبه نستعينه على أمور الدنيا والدين . أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله ، اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى أله وأصحابه أجمعين، أما بعد.
فياعباد الله أوصيكم وإياي بتقوى الله فقد فاز المتقون. قال الله تعالى : أعوذ بالله من الشيطان الرجيم : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. (آل عمران :)102
إن الله وملائكته يصلون على النبي يآأيها الذين ءامنوا صلوا عليه وسلموا تسليما
 اللهم صل على سيّدنَا محمد وعلى آل سيّدنَا محمد. اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات.

ربنا هب لنا من أزواجنا وذرياتنا قرة أعين واجعلنا للمتقين إماما. ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار. عباد الله، إن الله يأمر باالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون.  ولذكرالله أكبر

No comments: